ARTICLE AD BOX
Strategi tersebut disampaikan Cabup Badung I Wayan Adi Arnawa dalam debat terbuka ketiga antar paslon Pilkada Badung 2024 di Hotel The Trans Resort Bali, Jumat (22/11).
Pertanyaan panelis menukik pada sub tema ekonomi. Diungkapkan, PHR merupakan tulang punggung Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Badung. Panelis menanyakan langkah-langkah paslon untuk memastikan pengelolaan pajak hotel dan restoran berjalan dengan transparan, akuntabel dan berkeadilan, serta strategi apa yang akan dilakukan untuk meningkatkan kepatuhan pajak pelaku usah pariwisata.
Cabup I Wayan Adi Arnawa dengan lugas memberikan dua strategi yang akan dilakukan olehnya jika terpilih memimpin Badung. “Pertama intensifikasi, yakni melakukan pemantapan potensi-potensi pajak yang telah ada. Terutama bagaimana tingkat kepatuhan wajib pajak untuk melaporkan daripada pajak yang harus dibayarkan,” jelasnya.
Kemudian strategi kedua, lanjut Adi Arnawa yang sebelum menjadi Sekda Badung pernah menjabat Kepala Dispenda Badung, pihaknya akan mendorong untuk melakukan digitalisasi. “Ini penting kami lakukan dalam rangka mendorong transparansi, karena bagaimanapun juga dengan keterbatasan SDM yang kita miliki tentu dengan perkembangan teknologi dan disterilisasi ini akan mampu setidaknya persoalan-persoalan seperti kebocoran-kebocoran,” tegasnya.
Jika tanpa penerapan teknologi dan digitalisasi, maka sebesar apapun potensi pendapatan akan sulit dioptimalkan. “Karena itulah maka didorong dengan teknologi dan digitalisasi, di samping kita memperkuat SDM yang ada di Dinas Pendapatan Daerah,” jelas Adi Arnawa.
Adicipta yakin, jika dua hal itu dilakukan dibarengi dengan tingkat kunjungan wisatawan di Badung maka pendapatan yang bersumber dari PHR dapat terus ditingkatkan. “Mudah-mudahan dengan sistem yang dibangun dengan ada satu kolaborasi dengan ada satu keterbukaan dan ditambah dengan SDM yang kuat, pendapat setiap tahun akan terus meningkat,” terang Adi Arnawa.ind