APHB Gelar Festival Ngipuk Barong di Pura Tirta Empul Tampaksiring

1 month ago 19
ARTICLE AD BOX
Festival pada 28-29 September 2024 ini menjadi ajang bergengsi yang menampilkan 18 pasang peserta, terdiri dari penari barong dan juru kendang, dengan total 54 orang.

Koordinator Humas APHB Gianyar, I Wayan Murdana (24), menyampaikan bahwa acara ini merupakan langkah awal dalam upaya melestarikan seni bebarongan dan membuka wadah bagi generasi muda yang mencintai seni tari barong di Bali. "Festival ini adalah kali pertama kami selenggarakan, bertujuan untuk memfasilitasi pengembangan kreativitas para pecinta seni barong sekaligus melestarikan tradisi budaya Bali," ujar Murdana.

Festival Ngipuk Barong mendapatkan antusiasme tinggi dari para peserta dan penonton. Para peserta yang hadir merupakan jawara-jawara barong yang mewakili berbagai daerah di Bali. Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk perwakilan Pj Bupati Gianyar, Kepala Dinas Kebudayaan Gianyar, anggota DPRD Bali Ni Putu Diah Maharani dan Anak Agung Istri Paramita, Ketua PHDI Gianyar, serta tokoh adat dan pejabat setempat lainnya.

"Kami sangat menyambut baik kegiatan ini karena tari barong dan mekendang tunggal kini semakin digemari oleh generasi muda," kata Murdana. Ia menambahkan bahwa festival ini menjadi momentum untuk terus menghidupkan seni barong di Bali, yang merupakan salah satu elemen penting dalam budaya dan agama Hindu Bali.

Kegiatan ini tidak lepas dari visi dan misi pemerintah, yaitu "Nangun Sat Kerthi Loka Bali" yang bertujuan untuk melestarikan warisan budaya, agama, dan sastra Bali. Murdana mengungkapkan bahwa meskipun dukungan pemerintah sejauh ini masih berupa dukungan verbal, hal itu tidak mengurangi semangat para penyelenggara dan peserta untuk melanjutkan acara ini di masa depan.

"Pemilihan lokasi Pura Tirta Empul bukan tanpa alasan. Tempat ini merupakan pusat peradaban barong dan rangda, terutama di kawasan Tegallalang, Tampaksiring, dan beberapa wilayah Bangli. Selain menjadi tempat melukat, Tirta Empul juga berfungsi sebagai pusat interaksi sosial masyarakat Bali, yang erat kaitannya dengan adat, banjar, dan subak," jelas Murdana.

Murdana berharap festival ini dapat terus diselenggarakan setiap tahun dan semakin banyak generasi muda yang tertarik mewarisi dan mengembangkan seni tari barong beserta ritus-ritusnya. Ia juga menyoroti pentingnya jalinan kerjasama yang lebih kuat dengan pemerintah, terutama dalam bentuk dukungan dana pembinaan.

"Ke depan, kami akan terus mengevaluasi kegiatan ini agar bisa lebih baik lagi, dengan dukungan pembinaan yang lebih intensif dari pemerintah. Ini adalah langkah awal yang baik untuk mendukung program-program pemerintah dan menjaga tradisi Bali tetap hidup dan berkembang," tutupnya.

Festival Ngipuk Barong menjadi cerminan nyata dari upaya generasi muda Bali dalam melestarikan seni dan budaya leluhur, sekaligus mempromosikan Pura Tirta Empul sebagai destinasi budaya dan spiritual yang penting di Pulau Dewata. *m03

Read Entire Article