Atasi Air Limbah, Warga Diminta Buat Septic Tank

1 month ago 16
ARTICLE AD BOX
Sebab, sudah banyak keluhan atas keberadaaan air yang diduga limbah berbau tak sedap itu. Untuk mengatasi masalah itu, pihak yang bertanggungjawab pun diminta segera membuat septic tank agar limbar tak meluber ke jalan.

“Kami telah memberikan imbauan kepada pemilik kos dan rumah tangga di sekitar lokasi untuk segera membuat septic tank yang memadai. Limbah rumah tangga yang mengalir ke jalan raya tidak hanya mengganggu estetika, tetapi juga berpotensi mencemari lingkungan dan mengganggu kenyamanan masyarakat,” tegas Gede Arta, Jumat (11/10) siang.

Gede Arta mengaku sudah melakukan inspeksi langsung ke lokasi pada Kamis (10/10) pagi. Hasil inspeksi menemukan sejumlah kos-kosan yang menjadi penyebab utama permasalahan ini.

Selain memberikan imbauan langsung, pihak kecamatan juga telah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) untuk melakukan kajian lebih lanjut terkait kondisi infrastruktur sanitasi di kawasan tersebut. “Beberapa pemilik kos sudah memiliki septic tank, namun belum optimal. Kami berharap mereka dapat segera memperbaiki dan meningkatkan kapasitas septic tank mereka,” tambah mantan Sekcam Kuta ini.

Dia menilai, masalah limbah rumah tangga yang meluber ke jalan raya merupakan permasalahan yang sering terjadi di berbagai daerah. Selain merusak lingkungan, limbah ini juga dapat menjadi sumber penyakit. Oleh karena itu, penting bagi siapapun untuk bertanggung jawab terhadap pengelolaan limbah, termasuk limbah rumah tangga.

“Ke depan Dinas LHK yang akan membuat kajian lebih lanjut. Jadi ada koordinasi lintas sektor karena kawasan kita adalah kawasan menuju akomodasi pariwisata, sehingga hal seperti ini harus diatensi oleh seluruh masyarakat,” kata Gede Arta.

Diberitakan sebelumnya, air berwarna pekat yang diduga limbah meluber di Jalan Goa Gong, Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung. Diduga air limbah itu berasal dari kos-kosan di kawasan tersebut. Keberadaan air yang diduga limbah itu membuat kondisi jalan menjadi sangat kotor dan mengeluarkan bau tidak sedap.

Ketua LPM Jimbaran Made Dharmayasa, mengatakan air yang diduga limbah yang meluber ke jalan diduga berasal dari pembuangan kos-kosan yang tidak dilengkapi dengan septic tank. “Kejadian ini sudah berlangsung cukup lama. Pihak kecamatan sudah pernah turun ke lokasi dan pemilik kos berjanji akan membuat septic tank peresapan. Namun, hingga saat ini masalah ini belum teratasi,” ujar Dharmayasa, Kamis (10/10).

“Kami mengusulkan agar saluran drainase yang sedang dibangun oleh Universitas Udayana dapat dihubungkan dengan saluran pembuangan di lokasi tersebut. Namun, usulan ini belum disampaikan secara resmi ke dinas terkait,” tambahnya.

Dharmayasa menegaskan akan terus memantau perkembangan situasi dan tidak segan-segan memanggil kembali pemilik kos. Jika dalam tiga kali pemanggilan, tidak ada tindakan perbaikan, pihaknya akan mempertimbangkan sanksi lebih lanjut. 7 ol3
Read Entire Article