Atlet Digembleng 10 Kali Sepekan

2 days ago 1
ARTICLE AD BOX
DENPASAR, NusaBali
Bali menjadi lokasi Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) cabang olahraga karate yang digelar Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (FORKI). Total ada 35 karateka masuk Pelatnas dan menjalani latihan sejak 1 November lalu. Untuk memaksimalkan potensi karateka, latihan digebar 10 kali sepekan dan diawasi tim pelatih.

Manajer Pelatnas FORKI, Armand Setiawan Wulianadi menegaskan, pihaknya telah memanggil 38 atlet masuk program Pelatnas. Namun, sejauh ini baru 35 karateka yang hadir dan menjalani latihan. Sedangkan tiga atlet lainnya masih berurusan dengan pekerjaan dan pendidikan. 

"Iya sudah mulai dan dibuka resmi pada 1 November. Atlet-atlet ini datang dari semua daerah, saya juga sampaikan kepada pelatih untuk memberikan pemaparan terkait langkah awal latihan ini," kata Arman Setiawan, Rabu (20/11).

Menurut Armand, seluruh karateka tinggal di Hotel Haris di Mall Bali Galeria, Bypass Ngurah Rai, Kuta. Mereka menjalani latihan dari program langsung pelatih. Sedangkan tempat latihan di tiga lokasi, masing-masing si Jasdam, Bengkel Kata Kumite (Joger) dan juga lokasi Gym di Park 23. Untuk langkah awal ini, Armand mengaku masih dalam persiapan umum dan fisik. 

"Semua pelatih ini hadir. Meski ini masih gambaran umum dan fisik saja. Ada tiga lokasi yang saat ini difokuskan untuk latihan mereka," kata Armand, yang juga Ketua FORKI Bali ini.

Disinggung terkait ritme latihan, Armand mengakui latihan dilaksanakan 10 kali seminggu. Yakni, Senin, Selasa, Kamis dan Jumat dilaksanakan dua kali sehari. Sedangkan Rabu dan Sabtu dilaksanakan sekali sehari. Sebaliknya, untuk Minggu para atlet istirahat total. 

"Semuanya sudah terjadwal, meski masih tahap awal, anak-anak sudah mengikuti secara intens proses tersebut. Kalau sejauh ini memang semuanya difokuskan di Bali, tapi ke depannya masih tergantung dari PB FORKI," papar Arman Setiawan.

Dengan 35 atlet yang sudah berkumpul itu, Armand mengakui, jumlah ini masih di angka 200 persen. Maka, kata Amand, pihaknya tetap menunggu keputusan dari pemerintah dalam hal ini Kemenpora untuk kepastiannya. Dia pun berharap agar aturannya bisa diperbolehkan mencapai 150 persen dari yang ada saat ini. 

"Kuota 35 atlet itu 200 persen. Kita masih tunggu keputusan pemerintah, kapan jadi 100 persen. Namun, kami meminta untuk dijadikan 150 persen, mengigat untuk tanding nantinya, daripada mengambil dari luar, lebih baik memanfaatkan atlet kita sendiri," pungkas Arman Setiawan. dar
Read Entire Article