Dua Paslon Puji Kinerja Pj Bupati Lihadnyana Saat Debat Perdana Pilkada Buleleng 2024

1 month ago 13
ARTICLE AD BOX
Hal itu terungkap saat Debat Perdana Pilkada Buleleng tahun 2024 di Aula Kecak Hotel Banyualit Lovina, Buleleng, Rabu (23/10). Diketahui hanya ada dua paslon Bupati dan Wakil Bupati, yaitu I Nyoman Sugawa Korry dan Gede Suardana serta I Nyoman Sutjidra dan Gede Supriatna.

Dalam salah satu segmen, terdapat tanya jawab antar paslon. Calon Wakil Bupati Gede Suardana mempertanyakan program paslon I Nyoman Sutjidra dan Gede Supriatna dalam pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IOT) untuk memaksimalkan pembangunan di Buleleng. Calon Wakil Bupati Gede Supriatna menjawab bahwa digitalisasi selama ini sudah dilakukan dengan maksimal oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng. Sebagai bukti adalah diterimanya penghargaan oleh Pj Bupati Lihadnyana dalam hal digitalisasi dari Presiden RI Joko Widodo.

“Ini menandakan bahwa Pemkab Buleleng selama ini sudah bagus menggunakan aplikasi digital atau IoT. Buleleng juga sudah membangun Mal Pelayanan Publik dan penerapan OSS. Ke depan juga akan dibangun aplikasi Satu Data yang oleh Pemkab Buleleng yang mengintegrasikan data-data yang ada di seluruh stakeholder pada Kabupaten Buleleng,” jawab Supriatna.

Menanggapi jawaban Supriatna, Calon Bupati I Nyoman Sugawa Korry juga menanggapi dengan memberikan apresiasi terhadap kinerja Pj Bupati Lihadnyana dan jajaran Pemkab Buleleng karena telah mendapatkan penghargaan di bidang digitalisasi. Khususnya juga dalam penerapan secara konkret digitalisasi tersebut dalam pembangunan.

“Kami juga harus apresiasi apa yang sudah dilakukan Pemkab Buleleng selama ini,” ujarnya. Sementara itu, Pj Bupati Lihadnyana saat ditemui usai debat menyebutkan bahwa para paslon ini merupakan putra-putra terbaik Kabupaten Buleleng. Kemudian, masyarakat harus mencermati visi, misi, dan program kerja para paslon yang nyata sehingga bisa memilih dan menghasilkan pemimpin terbaik.

“Itu yang kita harapkan. Mari kita cermati bersama program kerja dan visi misi dari para paslon utamanya dalam hal anggaran, pajak, pertanian dan yang lainnya. Kalau tidak dicermati kita bisa kedodoran lima tahun,” sebutnya. Mengenai pajak, Pj Bupati yang juga Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Provinsi Bali ini juga menambahkan semua pajak sekarang ini sudah terdigitalisasi. Menghindari kebocoran menjadi sebuah komitmen dari Pj Bupati melalui penggunaan teknologi Point of Sales (POS). Dengan pemanfaatan POS, sudah langsung terhubung secara daring.

“Dapat diketahui secara langsung pemasukan yang diterima oleh wajib pajak. Mungkin nanti ada lagi inovasi-inovasi yang akan dikembangkan selain itu,” imbuh Lihadnyana. @ 
Read Entire Article