ARTICLE AD BOX
Acara yang juga dihadiri oleh pasangan calon Walikota Denpasar Gede Ngurah Ambara Putra dan I Nengah Yasa Adi Susanto serta Ketua DPC Partai Gerindra Denpasar Ida Bagus Yoga Adi Putra, menjadi kesempatan bagi Mangku Pastika untuk berbagi pemikiran mengenai masa depan Bali dan bangsa.
Mangku Pastika, yang kini berusia 73 tahun, memulai dengan berbagi kisah tentang pengalaman hidupnya yang menunjukkan pentingnya peran generasi muda. "Saya sudah lewat, tetapi masa depan Bali, masa depan bangsa, dan masa depan keluarga kita ada di tangan kalian, Gen Z dan Milenial," ujarnya dengan penuh semangat.
Ia menekankan bahwa sumber daya manusia adalah aset utama yang dimiliki Bali dan bangsa Indonesia, karena Bali tidak memiliki kekayaan alam seperti minyak atau gas. "Yang kita punya hanya manusia dan budaya, dan itu harus menjadi tumpuan untuk masa depan," tambahnya.
Mangku Pastika juga menyoroti pentingnya pemimpin yang memiliki semangat untuk mengayomi seluruh masyarakat, bukan hanya untuk kepentingan pribadi atau keluarga. "Pemimpin yang bertanggung jawab untuk masa depan kalian itu penting, dan saya melihat semangat itu ada pada De Gadjah," katanya merujuk pada pasangan calon gubernur Bali, Made Muliawan Arya (De Gadjah), yang ia dukung. Menurut Pastika, De Gadjah yang notabene berusia 43 tahun memiliki semangat yang sama untuk bangsa dan generasi muda.
Dalam sambutannya, Mangku Pastika juga mengingatkan pentingnya semangat nasionalisme yang tinggi. Ia mengutip perjuangan para pemuda Indonesia yang menginspirasi, seperti Bung Karno yang menjadi pemimpin Republik Indonesia di usia muda, serta tokoh-tokoh pejuang lainnya seperti I Gusti Ngurah Rai di Marga, Tabanan, yang berjuang pada usia 29 tahun. "Mimpi saya, doa saya, adalah kalian bisa melanjutkan perjuangan para senior kita dengan semangat nasionalisme yang tinggi," ujar Pastika.
Di akhir acara, Mangku Pastika menyampaikan pesan kepada pasangan calon Walikota Denpasar. Menurutnya, tugas utama seorang wali kota adalah menjaga kebersihan, ketertiban, dan keindahan kota. Ia menekankan pentingnya keterlibatan warga dalam memastikan kota tetap bersih, dengan berkata, "Berani ya kalian marahin Pak Walikota kalau sampahnya banyak berserakan."
Mangku Pastika juga menegaskan bahwa jika seorang bupati atau wali kota gagal mengurus masalah sampah dengan baik, mereka bisa dijatuhi sanksi sesuai dengan undang-undang.
Acara Temu Gen Z dan Milenial ini merupakan kesempatan bagi generasi muda untuk menyampaikan aspirasi dan mendiskusikan masa depan Bali. Mangku Pastika menutup sambutannya dengan harapan besar bahwa generasi muda Bali akan terus berjuang dan bekerja bersama untuk masa depan yang lebih baik.