Ida Bhatara Katuran Nyejer 9 Hari

5 days ago 3
ARTICLE AD BOX
Manggala Karya Sang Mangku Gede Dalem Gede Selaungan mengatakan karya ngusaba ini digelar setiap tiga tahun sekali, tepatnya pada purnama sasih kelima kalender Bali. Sebelum puncak karya dilksanakan prosesi pembuatan sanganan lanlanan dan nimbang lanlanan.
 
Sanganan lanlanan ini berupa jaja uli yang dibuat pengayah suci. Pengayah ini belum menstruasi dan perempuan yang sudah tidak menstruasi (menopause). Setelah selesai dibuat, sanganan lanlanan dilanjutkan dengan menimbang lanlanan. Proses ini menggunakan alat timbang peninggalan leluhur, yang tetap tersimpan di Pura Kehen serta disakralkan.
 
Kata Sang Mangku Gede, prosesi ini untuk mengetahui kondisi kemakmuran wilayah sekitar dalam tiga tahun kedepan. Apabila timbangan lanlanan lebih berat, maka dalam tiga tahun kedepan wilayah Bangli akan mendapat kemakmuran. Sebaliknya, bila lebih ringan, maka akan mendapatkan bencana seperti gagal panen, atau kekeringan. "Dari proses ini, lebih berat sanganan lanlanan. Tentu hal ini patut disyukuri," ungkapnya.
 

Lanjutnya, karya ngusaba sebagai bentuk syukur serta memohon kerahayuan jagad Bangli secara khusus dan Bali secara umum. Karya ngusaba kali ini juga berbeda dari karya 3 tahun lalu, yakni dilaksanakan pula ngusaba nini yang bertujuan agar pertanian berhasil. "Apa yang ditanam nantinya bisa menghasilkan, dan masyarakat bisa sejahtera," jelasnya.
 
Disampaikan, karya ngusaba ini Ida Bhatara nyejer 9 hari. Masing-masing banjar setiap harinya akan menghaturkan bhakti (mapeed). Termasuk juga ASN di lingkungan Pemkab Bangli ikut mapeed.
 
"Untuk upacara ini sejatinya Ida Bhatara akan nyejer 11 hari, karena akan dilaksanakan Pilkada 27 November maka upacara panyineban akan dilaksanakan 25 November," kata Sang Mangku Gede. Kata dia, yadnya dan agenda pemerintah dalam hal ini Pilkada agar sama-sama dilaksanakab. 7esa
Read Entire Article