Komisi II DPRD Tabanan Cek 3 Sekolah Rusak

1 month ago 16
ARTICLE AD BOX
Sekolah yang dicek langsung, yakni SDN 1 Pangkung Karung, TK Negeri Kerambitan, dan SDN 1 Tibubiu. Seluruh sekolah yang dipantau ini dalam kondisi rusak sedang. Misalnya, di SDN 1 Pangkung Karung terlihat di ruang belajar cat temboknya luntur dan mengelupas. Ada pula beberapa titik atap plafon terlepas.

Di TK Negeri Kerambitan juga perlu penanganan secepatnya. Karena ruang belajar terancam longsor. Di SDN 1 Tibubiu terdapat beberapa plafon dan kusen pintu kelas rusak.

Komisi II turun langsung ini didampingi OPD terkait, yakni Dinas PUPRPKP, Kepala Bapelitbang, hingga jajaran Dinas Pendidikan Tabanan. Pelibatan OPD ini agar bisa segera menentukan langkah atas temuan masalah.

Ketua Komisi II DPRD Tabanan I Wayan Lara menegaskan, dari pengecekan yang dilakukan terhadap sekolah tersebut memang harus mendapat perhatian. Artinya, perlu ada perencanaan detail lanjut penanganan.


"Khusus yang TK Negeri Tabanan ini, memang akan diperbaiki dalam Anggaran Perubahan 2024. Sebab kondisinya perlu penanganan segera karena ditakutkan ruang belajar bisa longsor," terangnya.

Menurutnya, turun langsung ke lapangan ini untuk memastikan kondisi sebenarnya. Sebab laporan sekolah rusak tersebut langsung disampaikan oleh warga sekolah. "Yang di Pangkung Karung dan di Tibubiu ini tidak rusak-rusak parah. Masih bisa digunakan. Jadi warga sekolah juga ikut lakukan pemeliharaan dan penataan," katanya.

Tegas Lara, upaya perbaikan harus segera dirancang dengan baik. Pihaknya tak ingin turun ke lapangan ramai-ramai ini malah tidak menyelesaikan masalah."Kami akan pelajari dulu pola perbaikan. Termasuk sumber dana yang dibutuhkan. Kami akan terus kawal dan evaluasi dalam penanganan. Karena dari catatan ada 56 sekolah SD khususnya yang perlu ditangani dalam hal perbaikan fasilitas," tandasnya.

Kepala Dinas Pendidikan Tabanan I Gusti Ngurah Darma Utama mengatakan terdapat 56 sekolah dasar di Kabupaten Tabanan yang masuk kategori rusak ringan hingga berat. "Sebagian besar kerusakan terjadi di wilayah Selemadeg Barat dan Pupuan," ungkapnya.

Menurutnya, perbaikan sekolah tiap tahunnya sudah ada alokasi anggaran sbaik melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Kemendikbud, dana BKK, maupun dari APBD murni Kabupaten Tabanan. "Tapi masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk mencapai standarisasi sekolah yang layak," tandasnya.7des
Read Entire Article