Koster Kini Fokus Perkuat Ekonomi Kreatif dan Digital

2 weeks ago 1
ARTICLE AD BOX
Provinsi Bali meraih predikat ‘Sangat Baik’ dalam evaluasi penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) tahun 2023. Indeks SPBE Pemerintah Provinsi Bali juga mengalami peningkatan yang signifikan, melonjak dari 3,68 pada tahun 2021 menjadi 4,07 dari skala 5,0 poin tertinggi pada 2023.

Terbaru, Bali kembali meraih Digital Government Award SPBE Summit 2024 dalam Penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik Terbaik untuk Kategori Provinsi. Penghargaan diserahkan oleh Presiden RI Joko Widodo dan diterima Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya. 

Atas pencapaian Pemprov Bali ini, Prof Dr Gede Rasben Dantes ST, MTI mengapresiasinya saat Uji Publik di Undiksha pada Rabu (6/11). 

Prof Rasben tampil sebagai salah satu panelis. Dia menyampaikan, transformasi digital merupakan hal yang krusial dalam pengelolaan atau pembangunan Bali ke depan. 

“Saya melihat indeks sistem pemerintahan berbasis elektronik di Provinsi Bali berada dalam indeks 4,07 yang bisa kita kategorikan sangat baik,” kata Prof Gede Rasben. 

Saat itu, paslon Gubernur Bali nomor 2 Wayan Koster–Nyoman Giri Prasta (Koster–Giri) hadir sebagai calon pemimpin Pulau Dewata yang diuji program, visi, dan misinya jika nantinya mendapat mandat krama Bali. 

Tema uji publik yang digagas BEM Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) ini yakni membangun Bumi Bali yang berkarakter, berbudaya, dan sejahtera. 

Prof Rasben menjelaskan era saat ini adalah era disruption teknologi. Di dunia telah memasuki era society 5.0 (five point zero). Artinya bahwa apa yang sudah dilakukan kemarin (Pemprov Bali) sudah mengimplementasikan atau mentransformasikan digital itu dengan baik untuk memperkuat dampak  tata kelola pemerintah Bali di provinsi maupun di kabupaten/kota se–Bali.

Kepada Koster–Giri, dia menyatakan apa saja grand design besar ke depan dalam melakukan transformasi digital untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat Bali. Dan juga dalam penguatan tata kelola pemerintahan Bali. Di mana, saat ini contoh banyak negara sudah berhasil seperti Estonia, Korea Selatan, Singapura, Uni Emirate Arab, dan banyak daerah sudah berhasil di Indonesia. 

“Bila bapak (Koster–Giri) dipercaya lima tahun, apakah bisa melakukan penguatan tata kelola pemerintah dalam pelayanan digital dan juga transformasi ekonomi?,” kata Prof Rasben.

Menanggapi pertanyaan tersebut, Koster yang mantan anggota DPR RI tiga periode, menyatakan pada periode pertama Gubernur Bali, telah menerapkan sistem pemerintahan berbasis elektronik (E-Government). 

“Pemprov Bali satu-satunya pemerintah yang mendapat kategori sangat baik dalam penyelenggaraan sistem pemerintahan berbasis elektronik. Ini harus diperluas, untuk pariwisata, UMKM, IKM. Itulah sebabnya kami mengembangkan transformasi ekonomi salah satunya ekonomi kreatif dan digital,” kata Koster. 

Koster mengatakan, basis pengembangan ekonomi Bali ke depan akan bertransisi atau transformasi dari yang sepenuhnya pariwisata bergeser ke salah satu sektor yang menjadi unggulan yakni ekonomi kreatif dan digital.

“Untuk itu infrastruktur teknologi komunikasi harus kita kembangkan, makanya dibangun Turyapada Tower di Sukasada, Buleleng, sebagai jaringan telekomunikasi agar wilayah Bali Utara tidak lagi sulit dijangkau. Supaya zero blank spot di seluruh Bali,” tandas politisi asal Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng, ini. 

Selain melakukan transformasi ekonomi, Koster–Giri juga memiliki sejumlah program demi memperkuat penerapan digital dalam berbagai sektor di Bali.  

“Wifi gratis masuk ke desa, puskesmas, DTW, sampai ke banjar kami prioritaskan, supaya akses teknologi ini mudah dijangkau anak-anak muda kita di desa-desa. Termasuk kami juga akan mensupport Undiksha dalam rangka melakukan transformasi pendidikan berbasis teknologi digital ini,” jelas Koster diamani Giri Prasta. 7 nat
Read Entire Article