KPU Tabanan Gelar Simulasi Pencoblosan di Desa Antosari

5 days ago 2
ARTICLE AD BOX
Ketua KPU Tabanan I Wayan Suwitra, menjelaskan sebanyak 389 warga dilibatkan dalam proses pencoblosan untuk memilih bupati dan wakil bupati Tabanan serta gubernur dan wakil gubernur Bali. Simulasi ini bertujuan untuk memberikan gambaran nyata tentang proses pemungutan dan perhitungan suara pada Pilkada Serentak 2024. 

“Kegiatan ini dilaksanakan untuk memberikan gambaran sesuai dengan apa yang akan kita lakukan pada hari pemilihan nanti (27 November 2024). Selain itu, melalui simulasi ini kami dapat mengevaluasi apa saja yang perlu diperbaiki dan yang kurang sesuai dengan prosedur dan regulasi yang ada,” ujar Suwitra saat ditemui di lokasi, Minggu pagi kemarin.

Dalam simulasi ini, KPU Tabanan menggunakan surat suara yang dimodifikasi, dengan gambar buah dan makanan sebagai pengganti gambar calon yang biasa digunakan dalam pemilu. 

Proses pemungutan suara dimulai pada pukul 07.00 dan dijadwalkan selesai pukul 13.00. KPU juga memberikan waktu tambahan pada pukul 12.00 untuk pemilih tambahan. “Simulasi ini kami sesuaikan dengan waktu real yang akan digunakan pada hari pemilihan nanti,” kata Suwitra.

Sementara itu, penggunaan aplikasi Sirekap juga dilakukan pada simulasi ini. Suwitra menegaskan meskipun aplikasi tersebut hanya berfungsi sebagai alat bantu publikasi, pihaknya tetap wajib menggunakannya pada pemilihan nanti. Hasil pemungutan suara di setiap TPS tetap akan berpatokan pada C-Planol. Hasil C-Planol itulah yang kemudian diinput ke dalam sistem Sirekap.

“Setelah simulasi ini, kami akan mengevaluasi hasilnya, termasuk pencatatan waktu yang dibutuhkan untuk pencoblosan dan proses pemilihan. Sejauh ini dari proses pencoblos sampai memasukan ke kotak suara itu menghabiskan waktu kira-kira 4 sampai 5 menit dengan dua kotak suara. Jadi untuk lebih pastinya, setelah ini kita akan cek juga di panitia yang sudah mencatat itu untuk bahan evaluasi juga,” jelas Suwitra.

Simulasi ini melibatkan pemilih dari dua banjar, yaitu Banjar Bade Gede dan Banjar Delod Rurung. Ditanya alasan kenapa melakukan pemilihan di Desa Antosari, Suwitra mengatakan pemilihan TPS 5 adalah rekomendasi dari Bawaslu karena sebelumnya hanya dilakukan di Kota Tabanan. Di samping itu simulasi di Desa Antosari ini juga dimaksudkan untuk mengukur tingkat partisipasi dan pengetahuan masyarakat terkait pelaksanaan Pilkada 2024. Untuk pemilih lansia dan ibu hamil, KPU Tabanan akan memberikan prioritas kepada mereka agar diperkenankan untuk mencoblos lebih awal.

Untuk diketahui, kesiapan logistik untuk Pilkada Serentak 2024 juga telah mencapai 98 persen. Suwitra menyebutkan pada 21–23 November 2024, KPU Tabanan akan melakukan penyusunan akhir kotak logistik yang melibatkan PPK, PPS, dan KPPS. “Kami terus memastikan bahwa semua logistik pemilu siap dan akan disiapkan tepat waktu, sehingga pelaksanaan Pilkada 2024 dapat berjalan lancar dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” ucap Suwitra.

KPU Tabanan juga menjalin koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan terkait mitigasi bencana, mengingat pelaksanaan Pilkada 2024 bertepatan dengan musim hujan. Upaya ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi gangguan cuaca yang bisa memengaruhi jalannya pemilihan. 7 cr79
Read Entire Article