Latihan Tanggap Bencana Gempa Megathrust

4 days ago 2
ARTICLE AD BOX
Pelatihan offline dipusatkan di pinggir Pantai Pabean, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati. Simulasikan tanggap darurat bencana ancaman Megathtust yang ramah anak dan peduli lingkungan. Simulasi diikuti oleh 15 peserta dari 8 lembaga yang tersebar di Indonesia. 

Executive Director IDEP Foundation, Muchamad Awal, menjelaskan pelatihan ini sebagai antisipasi kemungkinan terjadinya bencana gempa bumi Megathrust. Bali juga termasuk wilayah yang terdampak. 

“Dari perkiraan BMKG akan terjadi tapi tidak bisa diprediksi kapan,” ujarnya. Peserta pelatihan merupakan penggiat kemanusiaan dari Aceh, Sumba, Jawa Barat, Jakarta, Surabaya, dan provinsi lainnya. 

“Kegiatan ini tidak hanya khusus buat peserta saja tapi bagaimana keterlibatan stakeholder setempat, utamanya BPBD Gianyar dapat menjalin koordinasi dan komunikasi untuk berkolaborasi bekerja sama dalam penanganan bencana,” jelas Muchamad Awal. 

Muchamad Awal mengatakan, Idep Foundation juga fokus pada penanganan bencana yang ramah anak dan lingkungan. Terhadap anak misalnya bagaimana pendampingan perhatian terhadap anak jadi perhatian. Idep yang konsen pada konsep ramah lingkungan, berperan pada penanganan bencana ramah lingkungan. “Misalnya ketika membuka donasi, kita sudah menentukan bagaimana bantuan itu meminimalkan sampah dan cari solusi yang betul tidak mencemari lingkungan di tempat bencana,” jelasnya. 

Bernardo Halauwet, Quality Control Officers Idep Foundation menambahkan skenario yang disimulasikan yakni terjadinya bencana gempa bumi Megathrust berkekuatan 8,4 SR di pesisir selatan Bali pada tanggal 16 November 2024 pukul 18.45 Wita. “Dari kejadian itu, bagaimana kita simulasikan pemberian alert atau pemberitahuan kepada Save The Children Indonesia, BPBD Gianyar dan mitra peserta pelatihan,” jelas Bernardo Halauwet. 

Simulasi, hari pertama pada dasarnya fokus ke proses assessment dan penyusunan dokumen tanggap darurat. Tujuannya melatih mengasah keterampilan skil peserta dalam menghadapi situasi tanggap bencana. Salah satu desa paling terdampak diskenariokan terjadi di Desa Ketewel dengan perkiraan jumlah korban 5.000 lebih jiwa. 7 nvi
Read Entire Article