Mangku Pastika: Bandara Bali Utara, Mimpi yang Akan Terwujud

1 week ago 1
ARTICLE AD BOX
Mangku Pastika mengungkapkan, sejak dirinya menjabat sebagai Kapolda Bali, ia telah melihat urgensi pemerataan pembangunan untuk mengurangi ketimpangan antara Bali Selatan dan Bali Utara.  

"Dulu ini mimpi untuk punya bandara di Buleleng. Sejak saya jadi Kapolda di Bali, saya melihat apa yang akan terjadi di Bali jika pusat hanya di Bali Selatan. Bukan karena saya orang Buleleng, tapi ini akan membawa masalah besar ke depan. Bali pulaunya kecil, harus ada penyeimbangan ini, hanya dengan infrastruktur," ujarnya.  

Menurut Mangku Pastika, selama masa jabatannya sebagai Gubernur Bali, studi lokasi bandara telah dilakukan oleh tim ahli dari India, yang kemudian merekomendasikan Kubutambahan sebagai lokasi paling ideal.  

Made Mangku Pastika (kanan) di Puri Ageng Blahbatuh. -IST

Selain itu, Mangku Pastika menekankan bahwa masyarakat Bali tidak boleh hanya menjadi penonton dari proyek ini. Ia mendorong persiapan sumber daya manusia lokal agar bisa menjadi pelaku utama dalam memanfaatkan potensi bandara.  

"Jangan sampai ada yang bilang orang Bali akan jadi penonton. Kata siapa? Mari kita persiapkan mulai hari ini. Saya yakin kita pintar dan jujur. Masa kita tidak bisa mengelola ini," tambahnya.  


Infrastruktur Modern dan Ramah Lingkungan 

Ketua Umum Majelis Paiketan Puri Sejebag Bali, Ida Dalem Semara Putra, juga mendukung pembangunan bandara yang diproyeksikan menggunakan teknologi modern. Ia menegaskan pentingnya menjaga kearifan lokal, termasuk situs keramat dan sejarah.  

"Dari awal, para pangelingsir Puri sejebag Bali sudah mengusulkan agar PT Bandara Internasional Bali Utara Panji Sakti membangun bandara itu tanpa merusak atau mempengaruhi sejumlah situs keramat dan bersejarah," ujarnya.  

Ia menambahkan, bandara akan dibangun di atas laut untuk meminimalkan dampak terhadap pemukiman penduduk. Teknologi tercanggih juga akan digunakan, menjadikan Bali sebagai pelopor inovasi infrastruktur.  


Dukungan Ekonomi dan Fasilitas Unggul 

Pangelingsir Puri Ageng Blahbatuh, Anak Agung Kakarsana, menyatakan bahwa bandara ini juga akan mendukung sektor perikanan Nusantara. Dengan konsep sea-land, hasil laut dapat diolah dan dikirim lebih efisien.  

"Kita akan buat domestik cargo untuk menampung hasil laut. Bandara ini akan menjadi pusat perdagangan laut Nusantara," jelasnya.  

Bandara ini juga dirancang dengan fasilitas unik, seperti terminal dan restoran di bawah laut, untuk memberikan pengalaman berbeda kepada para pengguna.  


Investasi Besar dan Persiapan Tenaga Kerja 

Direktur PT Bandara Internasional Bali Utara Panji Sakti, Irwan Erwanto, menegaskan bahwa proyek ini bukan lagi sekadar wacana. Proses kajian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) telah rampung, dan kerja sama dengan ChangYe Construction Group dari China telah resmi ditandatangani pada 8 November 2024.  

"Dana investasi sebesar USD 3 miliar atau setara Rp 50 triliun telah disiapkan. Kami juga menggandeng tiga universitas ternama di Bali untuk mempersiapkan tenaga kerja melalui pelatihan khusus," paparnya.  

Irwan memastikan bahwa warga Bali akan mendapatkan peluang besar dari pembangunan ini. "Tidak ada warga Bali yang tak dapat pekerjaan. Kami sudah mempersiapkan semuanya," tutupnya.  

Proyek Bandara Bali Utara ini diharapkan dapat menjadi motor pemerataan pembangunan, sekaligus menjaga kelestarian budaya dan lingkungan Bali.  

Read Entire Article