Pesilat Bali Raih Emas di Uzbekistan

1 month ago 11
ARTICLE AD BOX
DENPASAR, NusaBali
Atlet Silat Bali, Ni Gusti Ayu Rosia Pratiwi berhasil mengharumkan nama Indonesia pada ajang Asian Pencak Silat Championship yang digelar di Uzbekistan pada Senin (14/10). Pesilat asal Danau Tamblingan, Desa Pancasari, Buleleng itu sukses mengalahkan lawannya dan meraih medali emas pada kelas 55 Kg - 60 Kg.

Ketua Umum Perguruan Pencak Silat Satria Muda Indonesia Komisariat Daerah Bali, I Nengah Sukama menjelaskan kalau anak didiknya itu berhasil mengharumkan nama Indonesia dan Bali khususnya pada event internasional. 

Dia tidak memungkiri kalau Atlet Ni Gusti Ayu Rosia Pratiwi memang mewakili Jawa Tengah pada PON XXI 2024 lalu dan berhasil meraih emas, sehingga langsung dipanggil masuk Pelatnas untuk event bergengsi di Uzbekistan. "Namun sejatinya dia merupakan atlet asal Bali yang dididik di perguruan silat kami," ungkapnya, Selasa (15/10)

Diakuinya, raihan emas oleh atlet yang baru lulus dari SMA Negeri 2 Denpasar ini bukti nyata pembinaan dan proses latihan yang dilakukan selama ini berjalan dengan baik. Namun, pada PON lalu, dia tidak bisa membela Bali karena berbagai pertimbangan, termasuk faktor seniornya yang masih berlaga. 

Maka dari itu, dengan prestasi yang diraih saat ini, dia pun berharap sang atlet bisa dipercaya membela Bali pada berbagai kejuaraan nantinya. "Di PON dia dapat emas. Tapi, dia mewakili Jawa Tengah. Ya, ada beberapa pertimbangan tidak masuk kontingen Bali, usianya juga masih belia yakni 19 tahun," ujarnya.

Menurut dia, Ikatan Pencak Silat (IPSI) Bali kedepannya diharapkan bisa mengakomodir para atlet yang berpotensi untuk mewakili Bali pada berbagai kejuaraan, termasuk atlet yang berasal dari perguruan Satria Muda Indonesia. 

Menariknya, Ni Gusti Ayu Rosia Pratiwi memang atlet muda yang baru ditempa, namun prestasinya langsung melejit baik ditingkat nasional maupun internasional. "Ya harapannya kedepan diperhatikan atlet-atlet berprestasi seperti Ayu Rosia Pratiwi ini. Karena aset daerah Bali nantinya," harapnya. 7 dar

Read Entire Article