Semangat Tunas Bangsa SDN 4 Ubung Merayakan 96 Tahun Sumpah Pemuda

3 weeks ago 5
ARTICLE AD BOX
Meski terpaut jurang generasi dengan pemuda Nusantara pada Kongres Pemuda di Batavia, 28 Oktober 1928 silam, ratusan pelajar belia ini tetap semangat memaknai peristiwa hampir seabad silam itu. Pemaknaan ikrar Sumpah Pemuda itu dikemas dengan lomba bahasa dan sastra.

Usai upacara bendera, Senin (28/10/2024) pagi, 386 tunas bangsa ikut dalam lomba yang seluruhnya bertemakan Sumpah Pemuda. Lomba-lomba itu seperti membaca teks Sumpah Pemuda (kelas I), menulis tegak bersambung teks Sumpah Pemuda (kelas II), cipta puisi (kelas III), menggambar dan mewarnai (kelas IV), nyurat aksara Bali (kelas V), dan pidato Bahasa Bali (kelas VI).

“Seluruhnya ikut menyemarakkan, sebagai peserta dan pendukung. Ada 13 rombel di SDN 4 Ubung, hanya kelas VI yang tiga rombel. Khusus untuk lomba bagi kelas I dan VI, kami ambil perwakilan masing-masing lima orang dan dua orang per rombel,” tutur Ketua Panitia Peringatan Hari Sumpah Pemuda Ni Komang Trisna Wardani.

Ditemui di SDN 4 Ubung, Senin pagi, Trisna menuturkan ada satu lomba lagi yang ditambah untuk menyemarakkan suasana yaitu menyanyi lagu Bali bagi kelas IV, V, dan VI. Ada tiga lagu yang bisa dipilih peserta yakni Ambu Putih, Taksu, dan Suksma Hyang Widhi.

“Selain memupuk rasa nasionalisme, lomba-lomba ini juga kami kemas untuk meningkatkan literasi yang sejalan dengan semangat Bulan Bahasa dan Sastra. Anak-anak sangat antusias, sampai dikejar-kejar soal pengumuman juara,” imbuh Trisna yang juga Guru Wali Kelas 1A SDN 4 Ubung ini.

Dari lomba-lomba ini pula dapat dilihat bagaimana para pelajar belia ini menginterpretasikan semangat Hari Sumpah Pemuda. Misalkan di lomba menggambar dan mewarnai. Pelajar menggambarkan kemajemukan suku bangsa yang dibalut pita merah-putih. Memaknai keragaman suku tapi tetap satu Indonesia.

Sementara itu, Kepala SDN 4 Ubung Luh Gede Fera Yulia Dewi menjelaskan, program kegiatan memupuk rasa nasionalisme Sumpah Pemuda ini mulai digelar sejak 2023. Berbarengan dengan tahun pertama Fera menjabat kepala sekolah setelah dipindah tugas dari SDN 1 Ubung, Kelurahan Ubung, Denpasar.

“Inti kegiatan ini adalah menumbuhkan cinta tanah air. Nasionalisme anak-anak sebenarnya sudah terbentuk dari jenjang PAUD, sudah memiliki karakter Profil Pelajar Pancasila, kami hanya mengarahkan agar karakter itu sesuai di jalurnya,” beber Fera saat ditemui NusaBali.com, Senin siang.

Meski begitu, Fera mengingatkan bahwa pembentukan karakter anak tidak bisa sepenuhnya jadi tanggung jawab sekolah, termasuk karakter cinta tanah air ini. Peran orangtua sangat krusial sebagai guru pertama dan utama, dilanjutkan peran lingkungan sebagai pengasah dan wadah ekspresi. *rat
Read Entire Article