925 Siswa di Bangli Belum Rekaman KTP

1 month ago 14
ARTICLE AD BOX
BANGLI, NusaBali
Data per September 2024, siswa di Bangli yang belum perekaman data KTP 925 orang. Jumlah tersebut tersebar di 18 sekolah baik SMA dan SMK.  Menyikapi kondisi ini, Pjs Bupati Bangli I Made Rentin mengumpulkan seluruh kepala SMA/SMK se-Bangli.

Kegiatan ini serangkaian percepatan perekaman e-KTP bagi calon pemilih pemula. Layanam perekaman e-KTP secara jemput bola akan dioptimalkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Bangli. Harapannya, para siswa yang layak memilih namun belum perekaman data diri, bisa perekaman sehingga pada 27 November 224 bisa menggunakan hak pilih.

Pjs Bupati Made Rentin mengadakan rapat dengan seluruh kepala sekolah di gedung BMB Kantor Bupati Bangli pada Kamis (24/10). Dia menyampaikan saat ini berupaya mengejar siswa yang memenuhi persyaratan untuk perekaman e-KTP. Diakui, ada keenggan siswa untuk peremakan data diri dengan berbagai alasan.

"Ada yang berkata, pak saya mau perekaman pas umur 17 tahun, itu sebagai hadiah istimewa. Ada juga yang bilang, pak saya mau bersamaan perekaman dengan pacar saya. Gen Z ini harus kita akomodir karena kita akan berhadapan pesta demokrasi yang notabene gawe nasional," jelasnya.

Oleh karena itu, Pjs yang juga pejabat Pemprov Bali ini langsung berkomunikasi dengan kepala SMA/SMK di Bangli. Dengan harapan kepala sekolah dapat mengarahkan siswanya untuk menuntaskan perekaman e-KTP.

Lanjutnya, tim dari Disdukcapil akan langsung mendatangi sekolah-sekolah. Kapan sekolah siap maka tim Disdukcapil akan langsung ke sekolah. "Untuk sementara layanan di Ma Pelayanan Publik (MPP) digeser dulu untuk melayani ke sekolah-sekolah. Sekarang fokus layanan ke sekolah sampai akhir Oktober," sebutnya.

Pihaknya menargetkan perekaman bagi siswa tuntas per 31 Oktober. Pjs Bupati Rentin yakin dengan pola gerak cepat Disdukcapil dan dukungan kepala sekolah perekaman bisa tuntas.

Kepala Disdukcapil Bangli AA Bintang Ari Sutari didampingi Kabid Pelayanan Pendaftaran Penduduk I Gede Diana Parasara, menyampaikan berdasarkan data per September 2024, siswa yang belum perekaman ada 925 orang. Jumlah tersebut tersebar di 18 sekolah baik itu SMA maupun SMK.

Sejatinya layanan jemput bola ke sekolah sudah dilakukan. Satu sekolah sudah didatangi hingga dua kali. Khusus untuk SMAN 1 Tembuku belum dilayani, namun sudah dijadwalkan.

Menurut Gede Diana, layanan jemput bola rutin dilakukan. Namun masih ada siswa yang enggan untuk melakukan perekaman. "Ada berbagai alasan untuk tidak ikut perekaman. Seperti belum berdandan/berhias. Ada juga yang mau perekaman, tetapi datang kembali ke kantor untuk mengganti foto yang sudah berhias," ungkapnya.

Terkait target tuntas hingga akhir Oktober 2024, pihaknya akan mengoptimalkan layanan ke sekolah. Termasuk mengalihan sementara layanan di MPP (Mal Pelayanan Publik). Setidaknya ada 3 alat perekaman yang akan digunakan untuk melayani ke sekolah-sekolah. Selain siswa, pihaknya juga menyasar masyarakat umum dengan menggandeng para perbekel. 7esa
Read Entire Article