Exscape Fest Oongan: Kolaborasi Seni dan Lomba Kreatif Peringati Hari Pahlawan

1 week ago 4
ARTICLE AD BOX
Acara yang berlangsung selama dua hari ini diselenggarakan oleh ST Yowana Canthi Banjar Oongan bekerja sama dengan komunitas peduli lingkungan Lilaulangun, menjadikan Exscape Fest sebagai event tahunan yang menggabungkan seni, budaya, dan kompetisi dalam perayaan Hari Pahlawan.

Ketua panitia, I Putu Edi Purnama Putra (25), menjelaskan bahwa Exscape Fest merupakan inisiatif pertama dari ST Yowana Canthi untuk memperingati Hari Pahlawan sekaligus mendorong kreativitas pemuda setempat. "Kegiatan ini bertujuan membangkitkan kreativitas kepemudaan serta mengubah pandangan masyarakat terhadap kegiatan ST, khususnya dalam bidang kreativitas seni dan pelestarian lingkungan," ujarnya.

Acara ini berlangsung di Taman Lansia Lilaulangun dan Dam Oongan, dengan rangkaian acara yang mencakup lomba Balaganjur Bebarongan, talk show, festival band, serta lomba mancing air deras.

Lomba Balaganjur Bebarongan yang digelar pada hari pertama menjadi daya tarik utama dengan partisipasi dari lima tim sekaa. Dewan juri, yang terdiri dari I Wayan Arik Wirawan, SSN, M.Sn, I Wayan Situbanda, SSN, dan I Komang Tri Sandyasa Putra, SSN, memberikan penilaian berdasarkan teknik, pola, kreativitas, dan penampilan.

"Berbeda dengan lomba Balaganjur biasanya, Balaganjur Bebarongan ini lebih menonjolkan karakteristik Gending Bebarongan, dengan satu kendang dan lima reong, tanpa koreografi tambahan. Gaya ini biasa digunakan dalam prosesi keagamaan seperti Ida Bhatara Tedun," jelas Edi. 

Setiap tim beranggotakan 18 orang dan tampil dengan durasi 7-9 menit. Menurut Edi, lomba ini diadakan untuk melestarikan seni tabuh Bali dan memberikan ruang bagi seniman muda untuk berkreativitas di tengah arus globalisasi.

Lomba Mancing Air Deras: Kolaborasi Lingkungan dan Hiburan.-IST

Pada hari kedua, lomba mancing air deras dilaksanakan di Dam Oongan dengan partisipasi 500 peserta. Lomba ini berfokus pada ikan lele dengan total 600 kilogram yang disediakan, hasil sumbangan dari Dinas Perikanan Kota Denpasar dan pembelian mandiri dari petani ikan lele. Para peserta antusias mengikuti lomba dengan tujuan menjaga ekosistem sungai dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kebersihan sungai.

"Kami ingin mendorong kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan sungai dari sampah dan pencemaran. Sungai adalah aset berharga yang harus dilestarikan," tutur Edi. Sistem penilaian didasarkan pada berat ikan yang ditangkap, sementara hadiah utama diundi pada akhir acara, dengan hadiah pertama senilai Rp1.500.000 serta berbagai doorprize menarik seperti mesin cuci dan kompor.

Acara ini juga turut dihadiri oleh tokoh masyarakat setempat, termasuk Lurah Kesiman, kepala lingkungan, dan ketua ST se-Gumi Kebonkuri. Dengan antusiasme tinggi dari warga, Exscape Fest Vol.1 berhasil menciptakan momen kebersamaan yang tidak hanya berfokus pada hiburan, tetapi juga pada pelestarian seni dan lingkungan.

"Harapan kami, semoga seni karawitan Bali, khususnya Balaganjur Bebarongan, tetap lestari sebagai wadah berkesenian bagi seniman muda," tutup Edi. *m03

Read Entire Article