I Am a TB Hero: Anak Muda Bali Siap Wujudkan Eliminasi Tuberkulosis

1 month ago 14
ARTICLE AD BOX
Kegiatan ini didukung oleh Stop TB Partnership Indonesia untuk meningkatkan keterlibatan generasi muda dalam kampanye TBC dan menciptakan perubahan nyata di masyarakat. Kegiatan ini digagas sebagai langkah nyata untuk memberdayakan generasi muda dalam upaya menyebarkan informasi mengenai penyakit menular TBC yang masih menjadi ancaman kesehatan global dan menempati salah satu posisi teratas di Indonesia. Menurut World Health Organization (WHO), Indonesia adalah salah satu dari 10 negara dengan beban TBC tertinggi di dunia. Indonesia menjadi negara peringkat ke-2 tertinggi TBC di dunia dengan jumlah kasus TBC diperkirakan sebanyak 1.060.000 kasus dan 134.000 kematian akibat TBC per tahun di Indonesia.

Melalui pelatihan ini, 27 peserta yang merupakan perwakilan dari Forum Anak Daerah Provinsi Bali dan 9 Forum Anak Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Bali dilatih untuk menjadi agen TB Hero — pahlawan muda yang akan menyebarkan pengetahuan tentang TBC kepada masyarakat. Mereka dibekali dengan pemahaman mendalam mengenai TBC, mulai dari definisi, situasi TBC di Indonesia dan global, gejala, hingga terapi pencegahan TBC (TPT). 

Tidak hanya itu, para peserta juga diajarkan mengenai Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis, strategi advokasi, dan kampanye yang efektif untuk mencegah stigma dan diskriminasi terhadap pasien TBC, khususnya anak penyintas TBC.


Kegiatan ini turut menghadirkan narasumber yang berpengalaman, antara lain Gusti Ayu Made Aprilia Hapsari selaku Program, Monitoring, Evaluation and Learning Coordinator (PMELC) SR Konsorsium Komunitas Penabulu-STPI Provinsi Bali yang membawakan materi berjudul "Mengenal Tuberkulosis Lebih Dekat" dan Putu Putri Agustini selaku Fasilitator Forum Anak Daerah Provinsi Bali sekaligus anggota Caraka TB Institute yang menyampaikan materi mengenai arah advokasi yang akan dijalankan oleh TB Heroes. Melalui sesi interaktif, para peserta dapat mengajukan pertanyaan dan berdiskusi langsung dengan narasumber, memperkaya pemahaman mereka tentang langkah-langkah praktis dalam penanggulangan TBC.

“Pelatihan ini diharapkan dapat menciptakan agen-agen muda yang siap berperan aktif dalam kampanye eliminasi TBC di Bali, baik melalui kampanye berbasis komunitas maupun advokasi kepada pemerintah daerah,” kata Putu Putri Agustini. Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, para peserta juga akan menyusun rencana aksi di daerah masing-masing untuk diterapkan setelah pelatihan ini. 

Pelatihan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan anak muda tentang TBC, tetapi juga untuk membangun komitmen jangka panjang dalam menggerakkan perubahan positif di masyarakat.
Read Entire Article