Lansia Tewas Jatuh ke Sumur Sedalam 10 Meter

2 weeks ago 2
ARTICLE AD BOX
Diketahui korban merupakan seorang nenek bernama Ni Luh Sri Bakti (Lauw Swie Hong),70. Korban diduga tewas terjatuh di dalam sumur sedalam 10 meter di rumahnya.

Kapolsek Kota Singaraja, Kompol Made Agus Dwi mengungkapkan, kejadian penemuan mayat tersebut terjadi sekitar pukul 10.30 Wita. Awalnya, salah satu kerabat korban bernama Nyoman Subudiyasa,55, diberitahu oleh tukang ojek bernama Ketut Ardi yang biasa mengantar makanan ke rumah korban. Subudiyasa yang tinggal di Banjar Dinas Babakan, Desa sambangan, Kecamatan Sukasada, Buleleng ini, diberitahu jika rumah korban dalam keadaan tertutup. Selain itu, korban tidak merespon saat dipanggil.

Subudiyasa lalu mendatangi rumah korban yang terletak di Jalan Surapati wilayah Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan/Kabupaten Buleleng. Sesampainya di depan rumah korban, ia mencium bau busuk dari dalam rumah. Karena merasa takut terjadi sesuatu, ia lalu menghubungi keluarganya yang lain. Selanjutnya, ia bersama keluarganya bernama Saryasa,60, masuk ke dalam rumah korban. Mereka memeriksa rumah korban dan mencari sumber bau busuk tersebut. “Saat menengok ke dalam sumur, saksi melihat korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa dan mengambang di dalam sumur,” jelas Kompol Agus Dwi.

Subudiyasa lantas menghubungi kepala lingkungan setempat dan pihak kepolisian untuk penanganan. Jenazah korban akhirnya dievakuasi dari dalam sumur oleh petugas Tim Rescue Basarnas Bali. Kompol Agus Dwi menjelaskan dari pemeriksaan tim medis dari Puskesmas Buleleng I, diperkirakan korban sudah meninggal dunia sekitar empat hari sebelum ditemukan. Hal itu diketahui dari kondisi jenazah korban yang sudah mulai membusuk. Selain itu, petugas medis memastikan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. 

“Korban diduga terjatuh ke dalam sumur sedalam sekitar 10 meter dan lebar 1 meter saat menimba air. Korban tinggal sendirian di rumah sehingga tidak ada yang mengetahui kejadian tersebut dan tidak mendapat pertolongan. Keterangan dari pihak keluarga korban menderita gangguan penglihatan katarak,” ujar dia. Sementara itu, Basarnas Bali menerima permintaan evakuasi sekitar pukul 14.35 Wita. Sebanyak 7 orang personel Pos Pencarian dan Pertolongan Buleleng menuju lokasi pada pukul 15.00 Wita. Setibanya di sana, tim melihat situasi sekitar lokasi guna memastikan keamanan personel yang akan diturunkan ke dalam sumur untuk proses evakuasi.

Proses evakuasi pun dilakukan dengan menurunkan salah seorang personel ke dalam sumur. Kepala Seksi Operasi dan Siaga SAR Basarnas Bali, Wayan Suwena mengatakan korban akhirnya berhasil diangkat dari dalam sumur sekitar pukul 16.45 Wita dalam keadaan meninggal dunia. Ia menyebut, Tim SAR gabungan tidak menemukan kendala selama proses evakuasi. "Kondisinya sudah kaku dan mulai membengkak," imbuhnya. Selanjutnya jenazah korban dibawa menuju RSUD Singaraja dengan menggunakan ambulans PMI Kabupaten Buleleng. 7 mzk
Read Entire Article