Mulia-PAS Usung Bali Dwipa Jaya, Prioritaskan Bali Berkelanjutan dan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat

3 weeks ago 7
ARTICLE AD BOX
Pada kesempatan ini, paslon yang dikenal dengan nama Mulia-PAS, berhadapan dengan paslon nomor urut 2 Wayan Koster-I Nyoman Giri Prasta yang notabene menyandang status petahana. Koster adalah Gubernur Bali 2018-2023, sedangkan Giri Prasta adalah Bupati Badung 2016-2021 dan 2021-2024. 

Debat ini diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bali di Prime Plaza Hotel, Sanur, dengan tema utama “Memformat Bali Menuju Pariwisata Berkelanjutan” yang mengusung lima subtema: Hukum dan Kamtibmas, Isu Lingkungan dan Tata Ruang, Ketahanan Budaya, Infrastruktur dan Moda Transportasi, serta Ekonomi Pariwisata.
 
Dalam kesempatan tersebut, De Gadjah mengungkapkan visinya untuk “Bali Dwipa Jaya Menuju Indonesia Emas 2045,” yang menurutnya mencakup pengembangan Bali yang “maju, unggul, lestari, indah, ajeg, dan pasti sejahtera.” 

Ia menyampaikan komitmennya terhadap berbagai aspek pembangunan yang terintegrasi, yang mencakup tata kelola di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, lingkungan hidup, hingga pariwisata. “Bali yang lestari dan berkelanjutan adalah prioritas utama dalam rencana kami,” ujar De Gadjah.

Tata Kelola yang Terintegrasi dan Aplikasi Terpadu

De Gadjah juga menegaskan perlunya tata kelola yang lebih solid di seluruh sektor melalui sembilan tata kelola utama. Di antaranya, ia menekankan pentingnya tata kelola pendidikan yang mendukung pemuda dan perempuan, tata kelola ekonomi yang menitikberatkan pada pengembangan UMKM, serta tata kelola lingkungan hidup untuk menghadapi tantangan iklim dan kerusakan ekosistem Bali. Ia berjanji untuk menghadirkan aplikasi terpadu dan tim pengendali untuk mengatasi masalah persampahan dan tata ruang Bali, sekaligus memperkenalkan Community-Based Tourism sebagai langkah mendukung pariwisata berbasis masyarakat.

Penanganan Sampah dan Pengendalian Banjir di Bali

Terkait isu lingkungan dan tata ruang, De Gadjah merencanakan pembentukan badan khusus penanganan sampah yang difokuskan untuk menyelesaikan masalah sampah di seluruh Bali. Selain itu, penanganan banjir melalui sistem penjagaan cadangan air tanah dan penambahan ruang terbuka hijau menjadi prioritasnya. Ia menyebutkan akan melanjutkan program SIMANTRI, yang pernah sukses di era Gubernur Bali periode 2008-2018 I Made Mangku Pastika, untuk menjaga keberlanjutan lingkungan sekaligus mendukung kesejahteraan petani.

Pengembangan Infrastruktur dan Rencana Bandara Bali Utara

Pada klaster infrastruktur, De Gadjah dan Agus Suradnyana mengusung rencana pembangunan Bandara Bali Utara dan jaringan internet untuk mengatasi blank spot di berbagai daerah di Bali. Selain itu, pembangunan Pelabuhan Celukan Bawang dengan standar internasional juga menjadi bagian dari program mereka guna mendukung Bali sebagai destinasi wisata yang lebih terjangkau. Mereka juga berencana membangun MRT dan jalan tol yang terintegrasi serta sarana park and ride, yang diharapkan mampu mengurangi kepadatan lalu lintas dan mempermudah mobilitas wisatawan.

Kesejahteraan Masyarakat Desa Adat dan Seniman

Dalam rangka mempertahankan ketahanan budaya Bali, De Gadjah berjanji meningkatkan insentif Subak bagi petani dengan jumlah minimal Rp50 juta yang akan disesuaikan secara berkala. Selain itu, ia menekankan perlunya program “Seniman Bali Metaksu” untuk mendukung seniman muda berbakat di Bali. “Kami akan fasilitasi seniman-seniman muda berbakat agar Bali tetap menjadi pusat budaya yang hidup dan berkembang,” jelasnya.

Pandangan De Gadjah tentang Kesejahteraan dan Fiskal Daerah

De Gadjah juga menyoroti tantangan defisit fiskal yang dihadapi Bali saat ini. Menurutnya, kebijakan “Satu Jalur” akan memaksimalkan dukungan APBN untuk Bali dan membantu meningkatkan alokasi anggaran bagi program-program pembangunan daerah. Ia menekankan bahwa perencanaan keuangan yang bijaksana akan menjadi fondasi untuk mewujudkan visi kesejahteraan masyarakat Bali.




Read Entire Article