Pemdes Baturinggit Bantu Nelayan Bangun Rumpon

1 week ago 2
ARTICLE AD BOX
Dana banguan ini untuk pembuatan rumpon yang dikerjakan secara swakelola. Kelompok Nelayan Mina Segara yang mengerjakan rumpon itu, memberdayakan 20 anggota dikoordinasikan Ketua I Nengah Sudarsana. Media yang dibutuhkan berupa bambu, beton, tali dan rumbai. Rumbai di taruh di bagian bawah, fungsinya untuk mengundang ikan-ikan kecil, selanjutnya ikan lebih besar berdatangan begitu seterusnya hingga gerombolan ikan-ikan berkumpul, nantinya memudahkan nelayan menangkap ikan di sekitar rumpon itu.

Teknis pembuatan rumpon, kata Sudarsana, telah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan. Kemudian anggota nelayan diberikan pelatihan, hingga bisa mandiri membuat rumpon, mulai dari cara mengikat material, membuat beton, dan rumbai.

Tahun lalu, katanya, juga membantu pengadaan satu paket rumpon dimanfaatkan untuk tiga kelompok nelayan di Banjar Baturinggit Kelod. Ketiga kelompok nelayan itu: Kelompok Nelayan Labuan, Kelompok Nelayan Batu Pemaso dan Kelompok Nelayan Gerombong.

“Tujuan menyalurkan bantuan itu untuk meningkatkan, ketahanan bidang pangan masyarakat pesisir,” jelasnya. Sesuai fungsinya katanya, rumpon sebagai alat bantu pengumpul ikan yang menggunakan berbagai bentuk dan jenis pengikat, dari benda padat. Sehingga ikan-ikan terpikat untuk datang dan berkumpul, di sanalah nelayan menangkap ikan, sehingga tidak perlu jauh-jauh berlayar.

“Kan rumpon itu sebagai alat bantu nelayan, agar memudahkan menangkap ikan. Rumpon itu rata-rata umurnya sekitar 5 tahun,” katanya. Namun, rumpon, bisa saja umur pemakaiannya kurang dari 5 tahun, tergantung cuaca di laut. Sebab, jika arus laut cukup deras, bisa menyebabkan rumpon tenggelam atau hanyut.

selain dapat bantuan rumpon, empat kelompok nelayan di Desa Baturinggit juga dapat bantuan freezer untuk menyimpan hasil tangkapan. Ketua Kelompok Nelayan Mina Segara, dari Banjar Baturinggit Kaja, Desa Baturinggit, mengapresiasi perhatian Pemdes Baturinggit, berupa pengadaan rumpon.

“Jika nelayan berswadaya tidak mungkin mampu mengumpulkan anggaran Rp 50 juta, tahu sendirilah penghasilan nelayan tidak menentu,” kata Sudarsana. Pembuatan rumpon katanya melibatkan semua anggota, bantuan yang didapatkan hanya untuk beli material, dan biaya operasional merangkai rumpon.

Rumpon yang dibuat bersama, katanya, agar ada rasa memiliki sehingga setelah tuntas dirangkai, dilepas bersama dan dijaga bersama. Saat merakit rumpon tampak anggota Bhabinkamtibmas (Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) Desa Baturinggit, Kecamatan Kubu Aipda I Nyoman Kompiang Haryadi memantau kegiatan itu.7k16
Read Entire Article