RSUD Buleleng Dirancang Setara RSUP Prof Ngoerah

1 month ago 18
ARTICLE AD BOX
Peningkatan tipe rumah sakit ini untuk memaksimalkan layanan dasar masyarakat bidang kesehatan di Bali Timur, Utara dan Barat.

Hal itu disampaikan saat kampanye Pasangan Calon Gubernur-Calon Wakil Gubernur (Gagub-Cawagub) Bali Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS) dan Pasangan Calon Bupati-Calon Wakil Bupati (Cabup-Cawabup) Buleleng I Nyoman Sugawa Korry-Gede Suardana, di Desa Selat, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Selasa (15/10). Hadir tanpa Cagub Made Muliawan Arya (De Gadjah) Cawagub Putu Agus Suradnyana memaparkan rinci visi misinya untuk membangun Bali.

Paslon yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus ini menyebut Bali memerlukan keseimbangan pembangunan, salah satunya rumah sakit umum. Sejauh ini RSU Prof Ngoerah satu-satunya rumah sakit tipe A yang menjadi rumah sakit rujukan di Provinsi Bali. Hal ini menyebabkan layanan di RSU Prof Ngoerah sangat krodit dan penuh.

Persoalan lain yang menjadi kendala saat rujukan ke RSU Prof Ngoerah sering dialami masyarakat, saat jalanan di pusat ibu kota Provinsi mengalami kemacetan. Situasi ini menurut Agus Suradnyana bisa menjadi bumerang dan berpotensi keterlambatan penanganan pasien darurat. “Belakangan jalanan di Bali khususnya di ibu kota sering macet. Ini berbahaya untuk pasien-pasien rujukan kabupaten yang memerlukan penanganan segera, sehingga harus ada solusi yang komprehensif,” terang Bupati Buleleng periode 2012-2022 ini.

Menurutnya RSUD Buleleng yang sejak 10 tahun terakhir terus berbenah dan berada di tipe B, bisa setara dengan RSU Prof Ngoerah. Namun untuk meningkatkan tipe rumah sakit, perlu tambahan dan perbaikan ketersediaan dokter spesialis dan juga alat medis yang lebih canggih. Pria yang akrab disapa PAS ini menyebut fasilitas layanan di RSUD Buleleng sudah cukup lengkap. Bahkan menjadi rumah sakit pendidikan bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja. Beberapa peralatan medis masih perlu dilengkapi dan ditingkatkan, sehingga tindakan medis yang harus dirujuk ke RSU Prof Ngoerah bisa diambil tindakan di RSUD Buleleng.

“Untuk membangun rumah sakit besar setara RSU Prof Ngoerah perlu penambahan dan kelengkapan alat-alat kesehatan canggih dan SDM juga. Alkes bisa diakses dengan konektivitas pemerintah daerah dengan kementerian di Pusat. Dan dari komunikasi awal mereka sudah siap membantu,” imbuh PAS didampingi Cabup-Cawabup Buleleng Sugawa-Suardana.

Peningkatan tipe RSUD Buleleng setara RSU Prof Ngoerah tidak semata-mata hanya untuk keperluan masyarakat Buleleng. Tetapi juga masyarakat dari kabupaten tetangga di wilayah Bali Timur dan Barat, seperti pasien dari Kabupaten Karangasem, Bangli dan Jembrana. Selain itu keberadaan Undiksha Singaraja dengan belasan ribu mahasiswanya juga punya potensi besar, sebagai tempat event pendidikan tingkat nasional. Pemprov Bali bisa bekerjasama dengan Undiksha menyelenggarakan seminar ilmiah tingkat nasional maupun internasional untuk dapat menarik orang berkunjung ke Bali, khususnya Bali Utara.

“Biaya kegiatannya dari Provinsi, Undiksha sebagai penyelenggara. Targetnya multiplier effect atas kegiatan itu yang bisa membuat pergerakan ekonomi luar biasa, hotel bisa penuh, tempat makan ramai, tentu akan mendatangkan pendapatan lebih dari yang sudah dikeluarkan,” papar dia. 7 k23
Read Entire Article