SMA PGRI Amlapura Kehilangan 12 Guru

1 month ago 12
ARTICLE AD BOX
Agar proses belajar mengajar berlangsung normal, Yayasan PGRI yang menaungi sekolah ini telah berupaya mencari guru baru untuk pengganti 12 guru tersebut. 

“Ya, di sini kehilangan 12 guru, dan telah diganti dengan guru baru, pembelajaran tetap berjalan, walau belum optimal,” jelas Kasek SMA PGRI I Ketut Jelantik, di ruang kerjanya, Jalan Sudirman, Amlapura, Kamis (24/10). Namun, kata dia, keahlian guru baru itu tidak sesuai dengan guru yang pergi.

Kini pihak sekolah berupaya menjadikan guru tersebut pengajar satu rumpun mata Pelajaran. Misal, guru PKN mengisi mata pelajaran Sejarah, guru Biologi mengisi mata pelajaran Kimia dan sebagainya. “Ya, mau bagaimana lagi. Kami selain kehilangan banyak guru juga semakin sulit dapat siswa,” katanya.

Jelantik menyebutkan, tahun ajaran 2024/2025 hanya mampu merekrut 28 siswa kelas X. Jumlah ini jauh menurun dibandingkan tahun lalu. Kini, siswa kelas XI sebanyak 58 orang, dan 69 siswa kelas XII.

SMA PGRI memiliki 11 ruang kelas. Namun, terpakai hanya 5 ruang kelas. Sedangkan 6 ruang kelas lainnya kosong karena tidak ada siswa.

Jelantik mengaku tidak mengerti atas kebijakan pemerintah yang terkesan menggembosi sekolah swasta. Dampaknya, masyarakat beramai-ramai ke sekolah negeri. Padahal sekolah negeri kekurangan ruang kelas sehingga tidak memungkinkan belajar tatap muka. Bahkan ada sekolah negeri masih memberdayakan belajar online meskipun pandemi Covid-19 tidak ada lagi.

Akibatnya, pembelajaran kurang efektif karena lebih efektif belajar tatap muka. “Makanya SMA PGRI tidak pernah lagi ikut lomba-lomba perayaan HUT RI dan HUT Kota Amlapura. Karena siswanya sedikit tidak cukup untuk ikut lomba gerak jalan dan yang lainnya," katanya.

Kini, di Karangasem ada empat sekolah swasta tidak dapat siswa, yakni SMA Pariwisata Amlapura, SMK Darma Prasanti Amlapura, SMA Giri Natha Amlapura dan SMK Saraswati Amlapura.

Pengawas Yayasan Widya Santhi Wisata yang menaungi SMA Pariwisata Amlapura Catrini Ari membenarkan SMA Pariwisata tidak dapat siswa. “Bahkan tiga tahun terakhir tanpa siswa,” jelasnya.

Kasek SMA Pariwisata I Nengah Suparta mengatakan, terakhir menamatkan 20 siswa, setelah itu tanpa siswa baru. SMA Pariwisata nihil di kelas X, kelas XI dan kelas XII. Awalnya ada yang daftar, muncul kebijakan baru siswa miskin wajib diterima di sekolah negeri, maka siswanya yang telah mendaftar balik ke sekolah negeri,” ujarnya.7k16
Read Entire Article