Try Sutrisno Akan Hadiri Pelantikan Prabowo–Gibran

1 month ago 14
ARTICLE AD BOX
Silaturahmi bertujuan untuk memperkenalkan komposisi pimpinan MPR periode 2024–2029, sekaligus mengantarkan undangan untuk pelantikan presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober mendatang.

“Hari ini kami hadir di kediaman Pak Try Sutrisno untuk memperkenalkan komposisi pimpinan MPR yang baru dilantik pada 3 Oktober 2024, memperkenalkan diri kepada beliau," kata Ketua MPR RI Ahmad Muzani. 

Pada kesempatan itu, Ahmad Muzani didampingi oleh para Wakil Ketua MPR RI, yakni Bambang Wuryanto dari Fraksi PDIP, Rusdi Kirana dari Fraksi PKB, Eddy Soeparno dari Fraksi PAN, dan Abcandra Muhammad Akbar Supratman dari Kelompok DPD di MPR. 

Menurut Muzani, saat pelantikan Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka nanti Try Sutrisno akan hadir.

“Tadi beliau sampaikan, Insya Allah akan hadir. Tentu ini merupakan kegembiraan dan syukur kami sebab beliau sudi hadir,” ucap Sekjen Partai Gerindra ini. 


Di pertemuan itu, lanjut Muzani, Try Sutrisno juga menyampaikan beberapa hal. Salah satunya, mengenai pentingnya peran MPR RI untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan dalam bingkai Empat Pilar MPR.

“Pak Try Sutrisno sampaikan terutama terkait sendi-sendi negara dan Empat Pilar MPR. Beliau berpesan agar Pancasila dipertahankan sekuat tenaga dan tidak boleh digeser dengan alasan apapun,” papar Muzani. 

Mendapat pesan yang demikian, Ahmad Muzani mengatakan, bahwa menjaga Pancasila adalah komitmen MPR dan seluruh bangsa Indonesia.

Diceritakannya, Try Sutrisno meminta agar Pembukaan UUD juga tidak diubah dengan alasan apapun. “NKRI juga diminta untuk dipertahankan,” ucapnya. 

Try Sutrisno memberi masukan kepada MPR bila hendak melakukan amandemen UUD, perlu dipertimbangkan matang-matang.

Bila ada amandemen, misalnya terkait GBHN (Garis Besar Haluan Negara) yang sekarang menjadi PPHN (Pokok-Pokok Haluan Negara), diharapkan amandemen yang dilakukan menjadi penyempurna dan penguatan konstitusi. Muzani menilai, Try Sutrisno adalah orang yang sangat konsen terhadap penyelenggaraan sistem kenegaraan dan pemerintahan.

“Beliau ingin amandemen sebagai jalan untuk mengembalikan sistem pemerintahan yang sesuai dengan tujuan para pendiri bangsa. Beliau tidak ingin amandemen dilakukan yang malah menjauhkan bangsa ini dari cita-cita para pendiri bangsa,” tandas Muzani. 7 k22
Read Entire Article