ARTICLE AD BOX
Hanya tiga kabupaten saja yang paslonnya berjumlah tiga, yakni Pilkada Karangasem, Klungkung dan Bangli. Sedangkan daerah lainnya termasuk Pilgub diikuti dua Paslon.
Pemaparan itu, menarik perhatian Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Bahtra Banong.
Menurut Bahtra, dengan banyaknya dua pasangan calon head to head di Pulau Dewata bisa membuat indeks kerawanan Pilkada di Bali tinggi. Namun, dia optimis Pj Gubernur Bali bisa menanganinya mengingat latar belakang Mahendra Jaya adalah sebagai mantan Polisi.
"Kami yakin dengan latar belakang bapak sebagai mantan Polisi dengan bintang dua, bisa mengatasi. Silakan (menjelaskannya)," ujar Bahtra saat Rapat Kerja (Raker) Komisi II DPR RI dengan Wamendagri, Pj Gubernur Bali, Pj Gubernur NTT, Pj Gubernur NTB serta Pj Bupati/Wali Kota se Provinsi Bali, NTT dan NTB, Rabu (20/11).
Pj Gubernur Bali Mahendra Jaya menjelaskan, sangat beryukur karena berdasarkan pemetaan Bawaslu maupun Baintelkam (Badan Intelijen Keamanan) Polri, walau Pilkada Bali banyak head to head, tapi Bali masuk kelompok indeks kurang rawan. Mahendra Jaya pun menegaskan, kondisi Bali saat ini kondusif. "Kami bersyukur, sampai saat ini kondisi Bali kondusif dan aman," ucap Mahendra Jaya. Menurut Mahendra Jaya, suasana kondusif dan aman sangat penting bagi Bali. Sebab, Bali adalah daerah pariwisata. Oleh karena itu, ekonominya tergantung pula terhadap kedatangan para wisatawan.
Para wisatawan itu akan datang ke Bali jika suasana kondusif dan aman. Mahendra Jaya pun mengajak, semua kalangan untuk menjaga suasana tersebut. "Sejauh ini, kami bisa mitigasi bersama para tokoh masyarakat dan Forkopimda untuk menjaga kondusifitas dan keamanan, walau banyak head to head kepala daerah di Bali," kata Mahendra Jaya.
Menurut Mahendra Jaya, mitigasi kerawanan Pilkada serentak 2024 dilakukan dengan membangun cooling system. Pertama, melakukan Ngrombo bersama ormas untuk menghindari polarisasi atau perpecahan antar kelompok. Kedua, dalam setiap kesempatan mengajak masyarakat untuk berpartisipasi menyambut Pilkada 2024 dengan riang gembira dan menjaga kondusifitas wilayah.
Ketiga, simakrama bersama para tokoh masyarakat, adat dan agama. Ke empat, memperkuat komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi dengan jajaran Kominda untuk deteksi dan cegah dini. Ke lima, memperkuat komunikasi, koordinasi dan kolaborasi dengan TNI, Polri, Kejaksaan, KPUD, dan Bawaslu Daerah. Rencana tindak lanjut dari mitigasi kerawanan Pilkada serentak 2024, kata Mahendra Jaya, dengan memperkuat pelaksanaan monitoring untuk memastikan terjaganya kondusifitas wilayah dan kesiapan pelaksaan Pilkada serentak 2024 di Bali, melaksanakan doa bersama pada penutupan kampanye.
Bersama Forkopimda dan Penyelenggara Pilkada melaksanakan peninjauan lapangan untuk memastikan kesiapan pelaksanaan pemungutan suara (H-1 pemungutan suara). Lalu bersama Forkopimda dan Penyelenggara Pilkada melaksanakan kunjungan lapangan pada saat pemungutan dan perhitungan suara (Hari-H pemungutan suara).
Selanjutnya memperkuat komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi dengan Forkopimda untuk memastikan kondusifitas wilayah pasca pemungutan dan perhitungan suara. Netralitas ASN juga menjadi perhatian Pj Gubernur Bali sebagai upaya menjaga stabilitas dan kondusifitas wilayah. "Mengenai pelanggaran netralitas kami sampaikan ke perangkat daerah dan kami ingatkan juga bupati/wali kota, khususnya Pjs dan Plt mengenai tiada pelanggaran netralitas yang tidak dikenakan sanksi. Jika tidak diberikan sanksi, ini nanti dianggap biasa dan akan diikuti yang lainnya," kata Mahendra Jaya.
Jumlah DPT (Daftar Pemilih Tetap) di Bali sendiri ada 3.283.893. Rinciannya, 1.661.906 orang pemilih perempuan dan 1.621.987 pemilih pria. Tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2024 di Bali 83, 34%. "Jumlah ini, lebih besar dari tingkat partisipasi Pemilu nasional sebesar 81,7%. Target tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada serentak 2024 di Bali sebesar 75%," imbuh Mahendra Jaya. 7 k22