ARTICLE AD BOX
Alasannya, Pemkab Gianyar masih menunggu petunjuk teknis (juknis) dari pemerintah pusat. “Kami sangat siap. Beberapa kali sudah sempat ada pembahasan, namun menjalankannya harus berdasarkan juknis,” ujar Dewa Tagel.
Ketua DPRD Gianyar I Ketut Sudarsana juga menyatakan kesiapan menjalankan makan siang gratis untuk siswa. Seperti yang disampaikan Pj Bupati, anggaran tidak masuk dalam APDB 2025 karena belum ada juknis dari pemerintah pusat. “Kami sangat siap. Sampai saat ini belum ada juknis sehingga anggaran tidak masuk di APBD 2025. Jika datang juknis dari pemerintah pusat dan perlu refocusing anggaran kami sangat siap untuk itu,” tegas Sudarsana. Politisi PDIP asal Banjar Samu, Singapadu Kaler ini menjelaskan, perkembangan ekonomi Gianyar cukup baik. Pendapatan asli daerah (PAD) terus meningkat pasca Covid-19.
Menurut Sudarsana, siswa di Gianyar belum memerlukan makan siang gratis. “Yang kami perlukan pengangkatan guru honorer dan perbaikan gedung sekolah yang masih banyak rusak di Gianyar,” ungkap Sudarsana. Saat ini banyak sekolah dasar yang mengandalkan guru honorer. Otomatis kualitas pendidikan perlu ditingkatkan dengan pengangkatan guru honorer menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). “Saat ini sangat perlu peningkatan kualitas pengajar. Namun program makan siang gratis wajib kita jalankan,” jelas Sudarsana. 7 nvi