ARTICLE AD BOX
TABANAN, NusaBali
Warga Desa Belumbang, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, dikagetkan penemuan mayat seorang lansia, Ni Ketut Rapiyeg, 83, terapung di saluran irigasi Subak Belumbang, Rabu (20/11) pagi. Korban sehari-hari sering mandi di aliran irigasi tersebut, diduga terpeleset dan terbawa arus deras hingga meninggal.
Kasi Humas Polres Tabanan Iptu I Gusti Made Berata menjelaskan penemuan mayat ini pertama kali dilaporkan warga sekitar pada pukul 08.00 Wita. Pada pukul 06.30 Wita, saksi pertama, Ni Wayan Temen, 71, awalnya melihat korban seperti biasa mandi di saluran irigasi. Namun, setelah beberapa waktu, saksi merasa curiga karena tidak melihat lagi keberadaan korban di sekitar lokasi. Pakaian korban pun ditemukan berserakan hingga memicu kekhawatiran.
"Setelah tidak menemukan di sekitar lokasi, Wayan Temen sempat mencari, namun tidak berhasil menemukannya. Kemudian, dia memberitahukan keponakannya, Krisna, yang langsung menghubungi pelapor dan memberitahukan kejadian tersebut," terang Iptu I Gusti Made Berata.
Mendengar hal tersebut, pelapor kejadian ini I Pande Putu Kariasa, 55, yang juga merupakan keluarga korban, langsung menuju ke lokasi kejadian bersama beberapa warga lainnya untuk melakukan pencarian.
Pencarian membuahkan hasil ketika saksi kedua, Gusti Kade Gandhi Suputra, sekitar pukul 07.30 Wita, menemukan tubuh korban mengambang di saluran irigasi Subak Belumbang sekitar 2 Km dari lokasi korban mandi. Posisi mayat terbaring tertelungkup dengan kepala menghadap ke utara dan kaki ke selatan, tepat di arus yang cukup deras. Saksi pun segera melaporkan temuan ini kepada warga sekitar.
Polsek Kerambitan yang menerima laporan kejadian ini segera mengirimkan tim untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan evakuasi mayat korban. Dalam olah TKP, ditemukan bahwa arus air di saluran irigasi cukup deras, dengan beton sebagai pembatas di kedua sisi saluran.
Korban Ni Ketut Rapiyeg ditemukan hanya mengenakan baju dalam. Pada pemeriksaan luar yang dilakukan oleh dokter dari Puskesmas Kerambitan II, ditemukan beberapa luka lecet dan memar di bagian tubuh korban, antara lain di kepala, dahi, pipi, bahu, siku, lutut, dan tangan. Namun, tidak ditemukan luka yang mengarah pada kekerasan.
Diduga, korban yang sudah berusia lanjut terpleset saat mandi dan terbawa arus deras irigasi, menyebabkan ia tenggelam. "Modus operandi diduga akibat terpleset saat mandi, yang menyebabkan korban jatuh dan terbawa arus hingga tenggelam," kata Iptu Berata.Pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi dan menerima kematian korban sebagai musibah. Proses evakuasi mayat korban dilakukan dengan melibatkan warga sekitar, petugas Polsek Kerambitan, serta BPBD setempat.
Selain itu, pihak kepolisian juga telah melakukan interogasi terhadap saksi-saksi dan menyelidiki kejadian tersebut lebih lanjut. Saat ini, kasus ini dinyatakan sebagai kecelakaan yang disebabkan oleh kelalaian korban.
Untuk diketahui, korban seorang petani dan pekebun yang sudah lama tinggal di sekitar lokasi kejadian dan memang sering mandi di saluran irigasi Subak Belumbang tersebut, meskipun sudah beberapa kali diingatkan oleh warga untuk mandi di rumah.7cr79