ARTICLE AD BOX
JAKARTA, NusaBali
Hari pemungutan suara atau coblosan Pilkada Serentak 27 November 2024 tinggal 6 hari lagi. Sekjen DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menilai hal ini sebagai momentum menyatunya seluruh kekuatan rakyat untuk memilih calon kepala daerah tanpa intimidasi. Apalagi, kata Hasto, Ketua Umum DPP PDIP Prof. Dr. Megawati Soekarnoputri telah memilih para calon kepala daerah yang terbaik dan melewati proses merangkak dari bawah.
Dia pun mencontohkan calon kepala daerah dari PDIP di Kabupaten Tegal, Bima Eka Sakti dan Syaeful Mujab yang berproses dari bawah. Serta, calon wakil Bupati Tangerang Irvansyah yang mengawali karir politik dari bawah dan berproses. Hal itu disampaikan Hasto saat konferensi pers terkait Pilkada Serentak 2024 di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Rabu (20/11).
Turut mendampingi, Wasekjen DPP PDIP Yoseph Aryo Adhi Darmo dan Ketua DPP PDIP Bidang Reformasi Sistem Hukum Nasional, Ronny Talapessy. “Semua proses penetapkan calon juga melalui tahap-tahap dengan melihat aspek personaliti, karakter. Mereka mengejar dan kesatupaduan percaya pada kekuatan rakyat,” kata Hasto.
Hasto juga meyakini bahwa rakyat memiliki hak merdeka dan berdaulat untuk menentukan calon kepala daerahnya, bukan melalui endorsement orang-orang tertentu. “Dan ini kadang diingatkan sebagai momentum untuk mewujudkan kedaulatan rakyat. Bahwa rakyat telah memiliki kemerdekaan untuk memilih tanpa intervensi manapun,” ucap Hasto.
Politisi asal Jogjakarta ini mengatakan, Indonesia berbentuk republik dengan kedaulatan berada di tangan rakyat. Dia pun menyinggung soal pihak-pihak tertentu yang berupaya mengubah kedaulatan menjadi sebuah ‘kerajaan’.
Polanya memasukan menantu, saudara hingga orang-orang dekatnya untuk menempati kekuasaan, tanpa melihat rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi di republik ini.
“Kerajaan yang ditetapkan itu ada menantu, ada saudara, kemudian ada sahabat-sahabat baiknya yang nantinya akan ditetapkan sebagai bagian dari hulu balang kerajaan itu. Tapi kita adalah negara republik yang berideologi Pancasila. Sehingga yang namanya kekuasaan itu berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat,” tegas Hasto.
“Dan sebagai insan yang bertakwa kepada Tuhan, seluruh calon-calon kepala daerah yang memiliki perjuangan itu juga percaya rahmat dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Bukan rahmat dari orang yang punya dana banyak, orang yang sebelumnya memegang kekuasaan. Bukan seperti itu,” kata Hasto. K22