ARTICLE AD BOX
Peserta pembekalan merupakan staf desa/kelurahan se-Kabupaten Gianyar. Mereka diajak menjadi relawan tanggap darurat bencana. “PMI berharap utusan tiap desa ini bisa menjadi relawan yang terampil menolong, relawan yang tumbuh jiwa kepalangmerahannya,” ujar Sekretaris PMI Kabupaten Gianyar Ketut Pasek Lanang Sadia.
Sebelum siap menjadi penolong, seorang relawan terlebih dahulu harus mempersiapkan diri. Bencana yang rawan terjadi di Gianyar yakni banjir di daerah rendah atau pemukiman penduduk, tanah longsor dan pohon tumbang di daerah tinggi.
“Selama tiga hari pembekalan, peserta diajak mempersiapkan diri sebagai relawan. Agar jangan sok-sokan menolong, padahal diri belum siap,” terang Asisten Administrasi Umum Pemkab Gianyar ini. Ketika terjadi bencana di desa, minimal ada relawan terdekat yang bergerak cepat memberikan pertolongan.
Ketut Pasek mengatakan, seorang relawan harus punya pengetahuan, minimal tahu situasi darurat itu bahaya untuk diri sendiri atau tidak. Pembekalan berlangsung sampai Sabtu (23/11) ini dibuka secara resmi oleh Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan Pengurus PMI Provinsi Bali Drs I Nyoman Puasha Aryana MSi.
Dijelaskan, manajemen tanggap darurat adalah proses sistematis untuk mempersiapkan, merespons, dan memulihkan situasi darurat yang dapat mengancam keselamatan, kesehatan, dan keberlangsungan operasional suatu organisasi atau komunitas.
Manajemen tanggap darurat bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang lebih aman dan kurang rentan dengan kapasitas untuk mengatasi bahaya dan bencana. Manajemen tanggap darurat terbagi menjadi tiga tahap, yaitu pra bencana, saat terjadi bencana, dan pasca bencana. Pra bencana yakni identifikasi kondisi darurat, pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, dan peringatan dini.
Saat terjadi bencana yakni pelaksanaan prosedur tanggap darurat. Pasca bencana dengan melakukan pendataan dampak, penyelidikan, perbaikan, dan peninjauan ulang. “Tugas relawan PMI itu ada tiga yakni mengingatkan sebelum terjadi bencana, mengevakuasi saat terjadi bencana, dan membantu masyarakat pasca bencana,” jelas Ketut Pasek. 7 nvi